" Gapai Masa Depan,Raih Impian Bersama Smansa Mangkutana. Skali Bendera Berkibar Pantang di Turunkan Tanpa Prestasi Cemerlang "

Selasa, 25 September 2012

Masalah dan Keuntungan Menambah Jam Sekolah

Mangkutana, Smansa - Pemerintah tengah serius melakukan kajian terkait rencana menambah jam belajar di sekolah meskipun terjadi pro dan kontra terhadap rencana itu terus bermunculan.
Ditemui seusai membuka Indonesian Science Festival (ISF), Rabu (19/9/2012), di Senayan, Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, ada beberapa permasalahan dan keuntungan ketika nantinya rencana menambah jam belajar di sekolah benar-benar direalisasikan.

Persoalan pertama adalah mengenai asupan pembelajaran yang dikhawatirkan banyak pihak akan menambah beban para peserta didik. Nuh berpendapat, peserta didik tak akan merasa terbebani apabila materi pembelajaran dikemas lebih menarik.
  "Tidak akan menjadi beban apabila kemasannya pas. Karena pilihannya dua, anak-anak pulang siang dan menjadi liar, atau dia masuk kelas dan diberikan materi tentang pendidikan karakter, pendidikan jasmani atau bimbingan dari para guru terkait," kata Nuh.
Persoalan kedua, lanjut Nuh, peserta didik akan membutuhkan makan siang karena jam sekolahnya diperpanjang. Hal itu juga tak luput dari perhitungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Kata Nuh, semua peserta didik hanya perlu membawa bekal makan siang atau sekolah memiliki kantin yang menyediakan makan siang untuk siswa.
"Itu kan sama saja, pulang siang makan di rumah. Saat jam belajarnya ditambah, para siswa hanya perlu membawa bekal makan siangnya ke sekolah," ucapnya.
Sedangkan untuk keuntungannya, mantan Rektor ITS ini menyampaikan, dengan ditambahnya jam belajar siswa, maka akan bertambah juga kesempatan guru untuk mengajar. Hal itu sejalan dengan potret banyaknya guru yang kekurangan waktu mengajar. Padahal untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi, setiap guru diharuskan memiliki waktu mengajar minimal 24 jam dalam seminggu.
"Ini sekaligus untuk mengatasi permasalahan guru yang kekurangan jam mengajar. Guru-guru bisanyambi mengisi materi di kegiatan lain," pungkasnya.
Atas dasar itu, Mendikbud juga menjamin adanya insentif bagi semua guru. Insentif itu di luar peluang meningkatkan karier karena telah memenuhi minimal waktu mengajar.
"Ada insentif tambahan dan bisa naik karier, berarti lebih banyak hal positifnya. Saya yakin, orangtua lebih mempercayai anak-anaknya berada di sekolah," tandasnya.
Seperti diberitakan, jam sekolah semua peserta didik di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah akan ditambah. Alasannya untuk memproteksi peserta didik dari hal negatif yang berasal dari luar sekolah.
Rencana ini masih dalam proses pematangan seiring akan diperbaruinya kurikulum pendidikan nasional. Ditargetkan, rencana tersebut akan mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014.


Artikel Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar