Ditemui seusai membuka Indonesian
Science Festival (ISF), Rabu (19/9/2012), di Senayan, Jakarta, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, ada
beberapa permasalahan dan keuntungan ketika nantinya rencana menambah
jam belajar di sekolah benar-benar direalisasikan.
Persoalan pertama adalah mengenai asupan
pembelajaran yang dikhawatirkan banyak pihak akan menambah beban para
peserta didik. Nuh berpendapat, peserta didik tak akan merasa terbebani
apabila materi pembelajaran dikemas lebih menarik.
"Tidak akan menjadi beban apabila
kemasannya pas. Karena pilihannya dua, anak-anak pulang siang dan
menjadi liar, atau dia masuk kelas dan diberikan materi tentang
pendidikan karakter, pendidikan jasmani atau bimbingan dari para guru
terkait," kata Nuh.
Persoalan kedua, lanjut Nuh, peserta
didik akan membutuhkan makan siang karena jam sekolahnya diperpanjang.
Hal itu juga tak luput dari perhitungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud). Kata Nuh, semua peserta didik hanya perlu
membawa bekal makan siang atau sekolah memiliki kantin yang menyediakan
makan siang untuk siswa.
"Itu kan sama saja, pulang siang makan
di rumah. Saat jam belajarnya ditambah, para siswa hanya perlu membawa
bekal makan siangnya ke sekolah," ucapnya.
Sedangkan untuk keuntungannya, mantan
Rektor ITS ini menyampaikan, dengan ditambahnya jam belajar siswa, maka
akan bertambah juga kesempatan guru untuk mengajar. Hal itu sejalan
dengan potret banyaknya guru yang kekurangan waktu mengajar. Padahal
untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi, setiap guru diharuskan memiliki
waktu mengajar minimal 24 jam dalam seminggu.
"Ini sekaligus untuk mengatasi
permasalahan guru yang kekurangan jam mengajar. Guru-guru bisanyambi
mengisi materi di kegiatan lain," pungkasnya.
Atas dasar itu, Mendikbud juga menjamin
adanya insentif bagi semua guru. Insentif itu di luar peluang
meningkatkan karier karena telah memenuhi minimal waktu mengajar.
"Ada insentif tambahan dan bisa naik
karier, berarti lebih banyak hal positifnya. Saya yakin, orangtua lebih
mempercayai anak-anaknya berada di sekolah," tandasnya.
Seperti diberitakan, jam sekolah semua
peserta didik di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah akan
ditambah. Alasannya untuk memproteksi peserta didik dari hal negatif
yang berasal dari luar sekolah.
Rencana ini masih dalam proses
pematangan seiring akan diperbaruinya kurikulum pendidikan nasional.
Ditargetkan, rencana tersebut akan mulai dilaksanakan pada tahun ajaran
2013-2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar